Evaluasi Mengenai Dampak Pencemaran Hutan
Dan Tanah
Pada kali ini saya akan membahas dampak pencemaran tanah. Tanah adalah
suatu kebutuhan makhluk hidup seperti tanaman yang menyerap nutrisi didalamnya,
apa jadinya bila tanah yang ada disekeliling kita itu sudah tercemar dan tidak
berguna lagi bagi makhluk hidup. Dampak yang besar bisa terjadi apabila tidak
ada penanganan untuk paling tidak meminimalisir dampak tersebut.
Banyak
penyebab-penyebab pencemaran tanah karena adanya sampah–sampah yang tidak dapat
diuraikan, seperti plastik, kaleng, dan kaca. Akibat pencemaran tanah:
kesuburan tanah menurun dan pertumbuhan tanaman terganggu.
Upaya mengatasi pencemaran
tanah, antara lain :
1. Melakukan
daur ulang sampah yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganime.
Memisahkan sampah plastic dengan non plastik. Sampah non plastik ditimbun dijadikan humus.
Jangan membuang sampah di sembarang tempat.
Memisahkan sampah plastic dengan non plastik. Sampah non plastik ditimbun dijadikan humus.
Jangan membuang sampah di sembarang tempat.
2. Selain
pengaruh pencemaran lingkungan, kerusakan hutan juga mempengaruhi kualitas
lingkungan hidup.
lingkungan hidup.
Sangat
penting bagi kita untuk menjaga dan melindungi tanah kita agar tidak
mencemarkan limbah-limbah atau bahan lainnya yang mengganggu dilingkungan kita,
apabila kita tidak bisa menjaganya banyak hal-hal yang akan merugikan kita
sendiri nantinya
Berikut ini adalah beberapa
penyebab terjadinya kerusakan hutan yang sering kita jumpai atau kita dengar
ditelevisi diantaranya sebagai berikut:
1. Berladang
yang berpindah–pindah.
2. Penebangan
kayu secara liar.
Dari
penyebab yang sudah kita lihat diatas maka akan menimbulkan dampak yang
sangat buruk bagi lingkungan, seperti berikut ini :
1. Kondisi
kesuburan tanah menurun.
2. Air
tanah berkurang.
3. Peningkatan
suhu tubuh.
4. Flora
dan fauna terancam.
Dampak apabila terjadi
pencemaran tanah adalah sebagai berikut:
1. Pada
kesehatan
Dampak
pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur masuk
ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium, berbagai macam
pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi.
Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan
otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh populasi.
Paparan
kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada konsentrasi tertentu dapat
meningkatkan kemungkinan terkena leukemia. Merkuri (air raksa) dan siklodiena
dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, beberapa bahkan tidak dapat
diobati. PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati. Organofosfat dan
karmabat dapat menyebabkan gangguan pada saraf otot. Berbagai pelarut yang
mengandung klorin merangsang perubahan pada hati dan ginjal serta penurunan
sistem saraf pusat. Terdapat beberapa macam dampak kesehatan yang tampak
seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan
bahan kimia yang disebut di atas. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran
tanah dapat menyebabkan Kematian.
2. Pada
Ekosistem
Pencemaran
tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan kimiawi tanah
yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada
dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan
metabolisme dari mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan
tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari
rantai makanan, yang dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau
tingkatan lain dari rantai makanan tersebut. Bahkan jika efek kimia pada bentuk
kehidupan terbawah tersebut rendah, bagian bawah piramida makanan dapat menelan
bahan kimia asing yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-makhluk
penghuni piramida atas. Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini,
seperti konsentrasi DDT pada burung menyebabkan rapuhnya cangkang telur,
meningkatnya tingkat Kematian anakan dan kemungkinan hilangnya spesies
tersebut.
Dampak pada
pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat
menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak
lanjutan pada konservasi tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan lapisan
tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang
dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan
pencemar tanah utama.
Dari dampak – dampak yang sudah kita ketahui tadi kita pun bisa menangani
masalah tersebut, tetapi tidak semudah kita merusaknya. Sedikit untuk
meminimalisir pencemaran tanah yang bisa digunakan yaitu dengan sistem:
1. Remediasi
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar.
Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ
(atau off-site). Pembersihan on-site adalah pembersihan di
lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting
(injeksi), dan bioremediasi.
Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan
kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut
dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di
bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut.
Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan
instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan
rumit.
2. Bioremediasi
Bioremediasi adalah
proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur,
bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar
menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).
Menurut Dr. Anton Muhibuddin, salah satu mikroorganisme yang berfungsi sebagai
bioremediasi adalah jamur vesikular arbuskular mikoriza (vam). Jamur vam dapat
berperan langsung maupun tidak langsung dalam remediasi tanah. Berperan
langsung, karena kemampuannya menyerap unsur logam dari dalam tanah dan
berperan tidak langsung karena menstimulir pertumbuhan mikroorganisme
bioremediasi lain seperti bakteri tertentu, jamur dan sebagainya
Mari kita hijaukan lingkungan kita :)