Jumat, 24 Oktober 2014

Evaluasi Mengenai Dampak Pencemaran Hutan Dan Tanah



Evaluasi Mengenai Dampak Pencemaran Hutan Dan Tanah

Pada kali ini saya akan membahas dampak pencemaran tanah. Tanah adalah suatu kebutuhan makhluk hidup seperti tanaman yang menyerap nutrisi didalamnya, apa jadinya bila tanah yang ada disekeliling kita itu sudah tercemar dan tidak berguna lagi bagi makhluk hidup. Dampak yang besar bisa terjadi apabila tidak ada penanganan untuk paling tidak meminimalisir dampak tersebut.


Banyak penyebab-penyebab pencemaran tanah karena adanya sampah–sampah yang tidak dapat diuraikan, seperti plastik, kaleng, dan kaca. Akibat pencemaran tanah: kesuburan tanah menurun dan pertumbuhan tanaman terganggu.
Upaya mengatasi pencemaran tanah, antara lain :
1.      Melakukan daur ulang sampah yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganime.
Memisahkan sampah plastic dengan non plastik. Sampah non plastik ditimbun dijadikan humus.
Jangan membuang sampah di sembarang tempat.
2.      Selain pengaruh pencemaran lingkungan, kerusakan hutan juga mempengaruhi kualitas
lingkungan hidup.
Sangat penting bagi kita untuk menjaga dan melindungi tanah kita agar tidak mencemarkan limbah-limbah atau bahan lainnya yang mengganggu dilingkungan kita, apabila kita tidak bisa menjaganya banyak hal-hal yang akan merugikan kita sendiri nantinya
Berikut ini adalah beberapa penyebab terjadinya kerusakan hutan yang sering kita jumpai atau kita dengar ditelevisi diantaranya sebagai berikut:
1.      Berladang yang berpindah–pindah.
2.      Penebangan kayu secara liar.
Dari  penyebab yang sudah kita lihat diatas maka akan menimbulkan dampak yang sangat buruk bagi lingkungan, seperti berikut ini :
1.      Kondisi kesuburan tanah menurun.
2.      Air tanah berkurang.
3.      Peningkatan suhu tubuh.
4.      Flora dan fauna terancam.

Dampak apabila terjadi pencemaran tanah adalah sebagai berikut:
1. Pada kesehatan
Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium, berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh populasi.
Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada konsentrasi tertentu dapat meningkatkan kemungkinan terkena leukemia. Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, beberapa bahkan tidak dapat diobati. PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati. Organofosfat dan karmabat dapat menyebabkan gangguan pada saraf otot. Berbagai pelarut yang mengandung klorin merangsang perubahan pada hati dan ginjal serta penurunan sistem saraf pusat. Terdapat beberapa macam dampak kesehatan yang tampak seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di atas. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan Kematian.
2. Pada Ekosistem
Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut. Bahkan jika efek kimia pada bentuk kehidupan terbawah tersebut rendah, bagian bawah piramida makanan dapat menelan bahan kimia asing yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-makhluk penghuni piramida atas. Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini, seperti konsentrasi DDT pada burung menyebabkan rapuhnya cangkang telur, meningkatnya tingkat Kematian anakan dan kemungkinan hilangnya spesies tersebut.
Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.


Dari dampak – dampak yang sudah kita ketahui tadi kita pun bisa menangani masalah tersebut, tetapi tidak semudah kita merusaknya. Sedikit untuk meminimalisir pencemaran tanah yang bisa digunakan yaitu dengan sistem:
1.      Remediasi
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.
Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.
2.      Bioremediasi
Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air). Menurut Dr. Anton Muhibuddin, salah satu mikroorganisme yang berfungsi sebagai bioremediasi adalah jamur vesikular arbuskular mikoriza (vam). Jamur vam dapat berperan langsung maupun tidak langsung dalam remediasi tanah. Berperan langsung, karena kemampuannya menyerap unsur logam dari dalam tanah dan berperan tidak langsung karena menstimulir pertumbuhan mikroorganisme bioremediasi lain seperti bakteri tertentu, jamur dan sebagainya


Mari kita hijaukan lingkungan kita :)

Jumat, 17 Oktober 2014

Prosedur Pengolahan Limbah Plastik



Prosedur Analisa Dampak Lingkungan

Kali ini saya akan membahas menenai prosedur yang harus dilakukan mengenai suatu kejadian yang ada pada lingkungan sekitar kita, dilingkungan kita ini banyak sekali masalahyang berdampak kepada diri kita dan lingkungan kita (makhluk hidup lainnya).

Lingkungan kita akan mengalami masalah apabila masalah pada lingkungan tidak diatasi dan akan berdampak bagi seluruh makhluk hidup. Disini kita akan membahas sedikit cara yang bisa dilakukan mengenai prosedur yang harus dilakukan dengan meminimalisir suatu limbah dan mengolahnya menjadi hal yang lebih baik. Dan tidak akan berdampak berlebihan bagi lingkungan kita.



Dari alur dibawahini kurang lebih bisa diklasifikasikan beberapa sistim pengolahan limbah plastik yang bisa diolah dengan cara-cara seperti diatas berikut penjelasannya:
Perencanaan :
Memulai sesuatu dengan terencana dengan sebaik-baiknya akan menghasilkan hasil yang memuaskan, perencannan limbah plastik bagai mana cara pengolahannya, dengan bentuk seperti apa saat menolahnya, biaya yang dikeluarkan, alat atau mesin yang digunakan, dll. Sehingga kita bisa menetahui seberapa banyak keuntungan dan kerugian bisa didapat maka dalam hal ini memerlukan ketepatan memilih pengolahan agar bisa memuaskan hasilnya .
Hipotesis      :
Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah yang masih memerlukan pembuktian berdasarkan data yang telah dianalisis. Dalam metode ilmiah dan proses berpikir ilmiah, perumusan hipotesis sangat penting. Rumusan hipotesis yang jelas dapat memabntu mengarahkan pada proses selanjutnya dalam metode ilmiah. Seringkali pada saat melakukan penelitian, seorang peneliti merasa semua data sangat penting. Oleh karena itu melalui rumusan hipotesis yang baik akan memudahkan peneliti untuk mengumpulkan data yang benar-benar dibutuhkannya

Upaya Daur Ulang :
1.      Daur Ulang
Penanganan limbah plastik yang paling ideal adalah dengan mendaur ulang. Akan tetapi, hal itu tampaknya tidak mudah dijalankan. Proses daur ulang melalui tahap-tahap pengumpulan, pemisahan (sortir), pelelehan, dan pembentukan ulang. Tahapan paling sulit adalah pengumpulan dan pemisahan. Kedua tahapan ini akan lebih mudah dilakukan jika masyarakat dengan disiplin ikut berpartisipasi, yaitu ketika membuang sampah plastik. Dewasa ini, plastik yang cukup banyak didaur ulang adalah jenis HDPE dan botol-botol plastik.


2.      Incinerasi
Cara lain untuk mengatasi limbah plastik adalah dengan membakarnya pada suhu tinggi (incinerasi). Limbah plastik mempunyai nilai kalor yang tinggi, sehingga dapat digunakan sebagai sumber tenaga untuk pembangkit listrik. Beberapa pembangkit listrik menggunakan batu bara yang dicampur dengan beberapa persen ban bekas. Akan tetapi, pembakaran sebenarnya menimbulkan masalah baru, yaitu pencemaran udara. Pembakaran plastik seperti PVC menghasilkan gas HCl yang bersifat korosif. Pembakaran ban bekas menghasilkan asap hitam yang sangat pekat dan gas-gas yang bersifat korosif. Gas-gas korosif ini membuat incinerator cepat terkorosi. Polusi yang paling serius adalah dibebaskannya gas dioksin yang sangat beracun pada pembakaran senyawa yang mengandung klorin seperti PVC. Untuk itu, pembakaran harus dilakukan dengan pengontrolan yang baik untuk mengurangi polusi udara.


3.      Plastik Biodegradable
Sekitar separo dari penggunaan plastik adalah untuk kemasan. Oleh karena itu, sangat baik jika dapat dibuat plastik yang bio- atau fotodegradable. Hal itu telah diupayakan dan telah dipasarkan. Kebanyakan plastik biodegradable berbahan dasar zat tepung. Sayangnya, plastik jenis ini lebih mahal dan kelihatannya masyarakat enggan untuk membayarlebih.

Untuk mengurangi pencemaran plastik :
1. Kurangi penggunaan plastik
2. Sampah plastik harus dipisahkan dengan sampah organik, sehingga dapat didaur ulang.
3. Jangan membuang sampah plastik sembarangan.
4. Sampah plastik jangan dibakar.
Untuk menghindari bahaya keracunan akibat penggunaan plastik :
1. Gunakan kemasan makanan yang lebih aman, seperti gelas.
2. Gunakan penciuman, jika makanan/minumam bau plastik jangan digunakan.
3. Cegah penggunaan botol susu bayi dan cangkir bayi
4. Janganlah menyimpan air minum atau pun makanan dalam keadaan panas.
5. Hindari penggunaan botol plastik untuk menyimpan air minum.
6. Cegahlah memanaskan makanan yang dikemas dalam plastik
7. Bungkuslah terlebih dahulu makanan dengan daun pisang atau kertas




Kesimpulan    :
Bisa disimpulkan dari beberapa metode daur ulang plastik memiliki dampak yang besar bagi lingkungan kita ini sebaiknya memilih cara yang paling efektif dari beberapa cara pengolahan diatas. Masih banyak cara pengolahan seperti pencacah plastik dengan mendaur ulangnya menjadi produk tertentu atau dengan mengubahnya menjadi BBM dengan mengambil uap dari plastik tersbut dan melalui proses penyaringan dll. Pengolahan ini bisa anda kembangka menjadi lebih baik dengan cara anda sendiri. Semoga dampak lingkungan akibat dari limbah plastik ini bisa teratasi dan meminimalisir sampah di Indonesia.



Jumat, 10 Oktober 2014

Mengevaluasi Dampak Limbah Plastik Pada Lingkungan



Mengevaluasi Dampak Limbah Plastik Pada Lingkungan

Pada kali ini saya akan membahas mengenai pengevaluasian limbah yang ada di lingkungan kita seari-hari. Berbagai macam masalah limbah yang ada dilingkungan kita baik sampah organik maupun nonorganik. Seringkali kita membiasakan membuang sampah-sampah tersebut tidak pada tempatnya dikarenakan berbagai faktor, mungkin tidak adanya tong-tong sampah disetiap jalan atau karna faktor lainnya.



            Contohnya saja seperti limbah plastik yang sering sekali kita gunakan sebagai bahan tempat makanan, minuman, dan lain sebagainya. Plastik ini adalah bahan yang sangat sulit untuk diuraikan oleh mikrorganisme kecil kalu pun bisa membutuhkan waktu yang sangat amat lama. Apabila dibiarkan akan sangat merugikan masyarakat indonesia ini seperti yang kita amati dilingkungan sekeliling kita sampah plastik yang terseret pada solokan pembuangan ini akan mengakibatkan terhambatnya saluran pengairan yang akan mengakibatkan pemuaian jumlah air disuatu tempat dan akan mengakibatkan banjir apabila disuatu komplek atau rumah mengalami hujan kecil akan mengakibatkan kemungkinan banjir, apalagi pada musim hujan yang jumlah volume air yang sangat banyak dan sering terjadinya hujan akan mengakibatkan kerugian besar.




            Dampak lingkungan lainnya yang bisa kita lihat adalah sungai-sungai yang arus airnya terhambat  oleh berbagai macam sampah, akan berdampak jauh lebih besar dan banjir akan bisa menyelamkan rumah-rumah disebuah kota. Barang-barang berharga pun bisa terseret arus banjir tersebut dan tak jarang banjir yang melanda jakarta bisa memakan korban jiwa apabila tidak ada penanganan sengenai evaluasi banjir tersebut.
            Banyak sekali dampak merugikan apabila sampah yang kita buang sembarangan ini terus dijalankan dan akan membuat semakin parah kehidupan masyarakat ini. Mulailah menjaga sedikit lingkungan kita agar tidak berdampak buruk bagi makhluk hidup lainnya dan membantu pemerintah meringankan beban sampah dengan membuang sampah pada tempatnya. Biarkan kita yang memulai dan semoga pemerintah juga memulai :)
 
Ada banyak cara yang kita lakukan dengan mengatasi sampah plastik dan sampah lainnya dipostingan selanjutnya saya akan membahas penaggulangan sampah-sampah tersebut yang mungkin bisa membantu. Sekian pembahasan kali ini semoga bisa memberi pencerahan sedikit dan memulai hidup lebih baik.