Evaluasi
Mengenai Dampak Lingkungan pada limbah cair
Pada
kesempatan kali ini saya akan memberikan sedikit pembahasan mengenai Evaluasi
dari dampak suatu lingkungan terhadap limbah yang dihasilkan oleh
industri-industri besar. Terlebih dahulu saya akan menjelaskan apa itu limbah
cair, Limbah cair
adalah segala jenis limbah yang berwujud cairan, berupa air beserta bahan-bahan
buanga lain yang tercampur (tersuspensi) maupun terlarut dalam air. Limbah cair
banyak dihasilkan dari kegiatan proses produksi sebuah industri dan juga dari
perumahan dan sejenisnya. Banyak kasus pencemaran lingkungan yang
diakibatkan oleh kurang tepatnya penanganan limbah cair.
Sumber-sumber limbah
cair dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1 Limbah cair domestic : Yaitu
limbah cair yang dihasilkan dari kegiatan rumah tangga, restoran, penginapan,
mall dll, Contohnya : air bekas cucian pakaian atau peralatan makan, air bekas
mandi, tinja, sisa makanan berwujud cair dll.
2 Limbah cair
industry : Yaitu limbah cair hasil buangan industri contohnya ; air sisa cucian
daging, buah atau sayur dari industry pengolahan makanan, air sisa pewarnaan
pada industry tekstil dll.
3 Rembesan : yaitu
limbah cair yang berasal dari berbagai sumber saluran pembuangan yang rusak,
pecah atau bocor sehingga merembes ke dalam tanah. Luapan yaitu : limbah cair
yang meluap dari saluran pembuangan yang terbuka karena debitnya melebihi daya
tampungnya.
Contohnya : air buangan dari talang atap, AC,
tempat parker, halaman, bangunan industry/perdagangan, pertanian dan perkebunan
dll.
4 Air hujan
Air hujan dikategorikan sebagai limbah apabila
hujan terjadi pada daerah yang tercemar udaranya oleh gas-gas sulfur
maupunnitrogen sehingga ketika hujuan turun, terjadilah hujan asam sebagai
akibat terjadinya reaksi antara gas-gas belerang dan nitrogen di udara dengan
air hujan.Hujan asam pHnya rendah, berasa
masam, bersifat korosif dan kadang-kadang terasa gatal di kulit.
Setelah kita mengetahui
mengenai limbah cair kini kita akan melihat dab mengevaluasi dampaknya pada
lingkungan kita ini. Limbah cair banyak sekali dihasilkan pada
industri-industri yang memiliki tingkat bahaya yang bermacam-macam karna
sifatnya yang memiliki unsur-unsur kimia yang berbahaya bagi kesehatan maupun
lingkungan kita. Contohnya saja seperti pada minyak dan sejenisnya, limbah ini
sangat sering dihasilkan oleh proses machining suatu industri yang tidak pernah
lepas dari limbah tersebut.
Akan banyak merugikan apabila
limbah ini bocor atau tercampur dengan air bersih maupun lingkungan
disekitarnya dan akan bisa merusak ekosistem suatu lingkungan. Akan lebih
berbahaya apabila suatu industri berdekatan dengan pemukiman yang padat. Jika limbah
cair tersebut sudah tercemar pada ke pemukiman dan mencemari diwilayah tersebut
akan menyebabkan penyakit kulit yang bisa berbahaya dan juga ekosistem pada
sungai-sungai bisa terancam.
Untuk mengetahui sejauh mana sumber air tercemar,
maka bisa dilihat dari beberapa indicator, yaitu :
1) Indikator biologis, yaitu
dengan melihat ada tidaknya bakteri E. coli atau bakteri yang lain dalam air
2) Indikator fisik, yaitu
dengan melihat apakah ada endapan atau zat terlarut/tersuspensi di dalamnya,
perubahan warna, bau, suhu dll.
3) Indikator kimiawi, yaitu
dengan mengukur DO, BOD maupun COD nya. DO = dissolved oxygen, yaitu jumlah
oksigen yang terlarut di dalam air.
BOD = biological oxygen demand, yaitu jumlah
oksigen yang diperlukan oleh mikroorganisme untuk melakukan proses
biologi/metabolism di dalam air.
COD = chemical oxygen demand, yaitu jumlah
oksigen yang diperlukan oleh senyawa-senyawa kimia bereaksi dalam air. Jika
harga BOD atau COD tinggi berarti banyak oksigen terlarut dalam air yang
digunakan untuk proses biologi maupun reaksi kimia dalam air sehingga kandungan
oksigen dalam air menjadi berkurang. Hal ini menyebabkan harga DO menjadi
rendah.
Limbah cair selalu mengandung padatan yang
terlarut maupun tersuspensi dalam air. Berdasarkan ukuran partikel dan sifat
kelarutannya, padatan dalam limbah cair dikelompokkan menjadi 4, yaitu :
1) Padatan terendap (sedimen)
Adalah padatan yang dapt langsung mengendap jika
didiamkan beberapa saat. Misalnya pasir dan lumpur
2) Padatan tersuspensi dan koloid
Adalah padatan yang mempunyai ukuran partikel
lebih kecil daripada sedimen, misalnya tanah liat.Padatan ini menjadikan air
keruh, dan sukar mengendap.
3) Padatan terlarut
Adalah pdatan yang mempunyai ukuran partikel
lebih kecil daripada padatan tersuspensi/koloid.Padatan ini terdiri dari
senyawa-senyawa organic dananorganik yang terlarut dalam air misalnya air
buangan pabrik gula, industry kimia dan lain-lain.
4) Minyak dan lemak
Adalah padatan yang mengapung di atas permukaan
air. Adanya minyak dan lemak di atas permukaan air menimbulkan kerugian antara
lain :
a) Penetrasi cahaya ke dalam
air menjadi berkurang
b) Menghambat pengambilan
oksigen dalam air sehingga konsentrasi oksigen terlarut dalam air menjadi
berkurang / sedikit
c) Mengganggu kehidupan
hewan-hewan dalam air, tanaman dalam air, maupun burung atau ungags yang
berenang di permukaan air.
Sudah banyak industri-industri
besar yang sudah memperkirakan dampak dari tercemarnya limbah-limbah tersebut
dan mereka memiliki cara tersendiri mengatasi atau mengolah limbah tersebut
agar menjadi steril atau aman terhadap lingkugan.
Berikut ini adalah penanggulangan limbah cair
agar tidak berbahaya bagi kesehatan maupun lingkungan kita:
1. PENYARINGAN
Limbah cair
bisa di saring / difiltrsi unt memisahkan partikel tersusensi dari air
2. FLOTASI
Flotasi
merupakan proses penanganan limbah dengan cara membuang dan memisahkan
partikel yang mengapung diatas permukaan air
3. ABSORBSI/
PENYERAPAN
Proses
absorbsi ini dilakukan dengan menggunakan karbon sehngga partikel yang tidak
dibutuhkn bisa terserap dan terpisah dari air
4.
PENGENDAPAN
Pengendapan
diakukan dengan tujan supaya bahan yangtidak mudah larut bisa terpisah dari
air. Proses ini dilakukan dengan cara menambahkan elektrolit
5.
PENYISIHAN
Penyisihan
dapat dilakuan dengan cara mengoksidsi limbah cair sehingga zatorganis beracun
bisa terpisah dari air
6.
MENGHILNGKANA MATERIAL ORGANIK
Pada cara
penanganan limbah cair ini dilakukan dengan cara memberikan mikroorganisme
supaya material organik dalam air hancur atau hilang
7.
MENGHILANGKAN ORGANISME PENYEBAB PENYAKIT
Pada proses
ini, kita bisa menggunakan sinar ltravioletataupun menambahkan khlorin
8. PENGHANCURAN
PARTIKEL PERUSAK
Ini perlu
dilakukan untuk melindungi alat dari partiel - partikel yanng bersifat merusak
9.
PENGGUNAAN KOLAM OKSIDASI
Ini
merupakan metode penanganan limbah cair secara Biologi
10.
PENGURANGAN LIMBAH CAIR
Jumlah
limbah cair bisa dikurangi dengan cara mengefisienkan proses produksi sehingga
jumlah limbah cair yang dihasilkan bisa diminimalisir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar