Kamis, 02 Oktober 2014

Evaluasi Mengenai Dampak Lingkungan pada limbah cair



Evaluasi Mengenai Dampak Lingkungan pada limbah cair

Pada kesempatan kali ini saya akan memberikan sedikit pembahasan mengenai Evaluasi dari dampak suatu lingkungan terhadap limbah yang dihasilkan oleh industri-industri besar. Terlebih dahulu saya akan menjelaskan apa itu limbah cair, Limbah cair adalah segala jenis limbah yang berwujud cairan, berupa air beserta bahan-bahan buanga lain yang tercampur (tersuspensi) maupun terlarut dalam air. Limbah cair banyak dihasilkan dari kegiatan proses produksi sebuah industri dan juga dari perumahan dan sejenisnya. Banyak kasus pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh kurang tepatnya penanganan limbah cair.

Sumber-sumber limbah cair dapat diklasifikasikan sebagai berikut:  
1     Limbah cair domestic : Yaitu limbah cair yang dihasilkan dari kegiatan rumah tangga, restoran, penginapan, mall dll, Contohnya : air bekas cucian pakaian atau peralatan makan, air bekas mandi, tinja, sisa makanan berwujud cair dll.
 2     Limbah cair industry : Yaitu limbah cair hasil buangan industri contohnya ; air sisa cucian daging, buah atau sayur dari industry pengolahan makanan, air sisa pewarnaan pada industry tekstil dll.
 3     Rembesan : yaitu limbah cair yang berasal dari berbagai sumber saluran pembuangan yang rusak, pecah atau bocor sehingga merembes ke dalam tanah. Luapan yaitu : limbah cair yang meluap dari saluran pembuangan yang terbuka karena debitnya melebihi daya tampungnya.
Contohnya : air buangan dari talang atap, AC, tempat parker, halaman, bangunan industry/perdagangan, pertanian dan perkebunan dll.
 4     Air hujan
Air hujan dikategorikan sebagai limbah apabila hujan terjadi pada daerah yang tercemar udaranya oleh gas-gas sulfur maupunnitrogen sehingga ketika hujuan turun, terjadilah hujan asam sebagai akibat terjadinya reaksi antara gas-gas belerang dan nitrogen di udara dengan air hujan.Hujan asam pHnya rendah, berasa masam, bersifat korosif dan kadang-kadang terasa gatal di kulit.

Setelah kita mengetahui mengenai limbah cair kini kita akan melihat dab mengevaluasi dampaknya pada lingkungan kita ini. Limbah cair banyak sekali dihasilkan pada industri-industri yang memiliki tingkat bahaya yang bermacam-macam karna sifatnya yang memiliki unsur-unsur kimia yang berbahaya bagi kesehatan maupun lingkungan kita. Contohnya saja seperti pada minyak dan sejenisnya, limbah ini sangat sering dihasilkan oleh proses machining suatu industri yang tidak pernah lepas dari limbah tersebut.
Akan banyak merugikan apabila limbah ini bocor atau tercampur dengan air bersih maupun lingkungan disekitarnya dan akan bisa merusak ekosistem suatu lingkungan. Akan lebih berbahaya apabila suatu industri berdekatan dengan pemukiman yang padat. Jika limbah cair tersebut sudah tercemar pada ke pemukiman dan mencemari diwilayah tersebut akan menyebabkan penyakit kulit yang bisa berbahaya dan juga ekosistem pada sungai-sungai bisa terancam.
Untuk mengetahui sejauh mana sumber air tercemar, maka bisa dilihat dari beberapa indicator, yaitu :
1)    Indikator biologis, yaitu dengan melihat ada tidaknya bakteri E. coli atau bakteri yang lain dalam air
2)    Indikator fisik, yaitu dengan melihat apakah ada endapan atau zat terlarut/tersuspensi di dalamnya, perubahan warna, bau, suhu dll.
3)    Indikator kimiawi, yaitu dengan mengukur DO, BOD maupun COD nya. DO = dissolved oxygen, yaitu jumlah oksigen yang terlarut di dalam air.
BOD = biological oxygen demand, yaitu jumlah oksigen yang diperlukan oleh mikroorganisme untuk melakukan proses biologi/metabolism di dalam air.
COD = chemical oxygen demand, yaitu jumlah oksigen yang diperlukan oleh senyawa-senyawa kimia bereaksi dalam air. Jika harga BOD atau COD tinggi berarti banyak oksigen terlarut dalam air yang digunakan untuk proses biologi maupun reaksi kimia dalam air sehingga kandungan oksigen dalam air menjadi berkurang. Hal ini menyebabkan harga DO menjadi rendah.
Limbah cair selalu mengandung padatan yang terlarut maupun tersuspensi dalam air. Berdasarkan ukuran partikel dan sifat kelarutannya, padatan dalam limbah cair dikelompokkan menjadi 4, yaitu :
1)    Padatan terendap (sedimen)
Adalah padatan yang dapt langsung mengendap jika didiamkan beberapa saat. Misalnya pasir dan lumpur
2)  Padatan tersuspensi dan koloid
Adalah padatan yang mempunyai ukuran partikel lebih kecil daripada sedimen, misalnya tanah liat.Padatan ini menjadikan air keruh, dan sukar mengendap.
3)  Padatan terlarut
Adalah pdatan yang mempunyai ukuran partikel lebih kecil daripada padatan tersuspensi/koloid.Padatan ini terdiri dari senyawa-senyawa organic dananorganik yang terlarut dalam air misalnya air buangan pabrik gula, industry kimia dan lain-lain.
4)    Minyak dan lemak
Adalah padatan yang mengapung di atas permukaan air. Adanya minyak dan lemak di atas permukaan air menimbulkan kerugian antara lain :
a)    Penetrasi cahaya ke dalam air menjadi berkurang
b)    Menghambat pengambilan oksigen dalam air sehingga konsentrasi oksigen terlarut dalam air menjadi berkurang / sedikit
c)    Mengganggu kehidupan hewan-hewan dalam air, tanaman dalam air, maupun burung atau ungags yang berenang di permukaan air.

Sudah banyak industri-industri besar yang sudah memperkirakan dampak dari tercemarnya limbah-limbah tersebut dan mereka memiliki cara tersendiri mengatasi atau mengolah limbah tersebut agar menjadi steril atau aman terhadap lingkugan.
Berikut ini adalah penanggulangan limbah cair agar tidak berbahaya bagi kesehatan maupun lingkungan kita:
1. PENYARINGAN
Limbah cair bisa di saring / difiltrsi unt memisahkan partikel tersusensi dari air

2. FLOTASI
Flotasi merupakan proses penanganan limbah dengan cara  membuang dan memisahkan partikel yang mengapung diatas permukaan air

3. ABSORBSI/ PENYERAPAN
Proses absorbsi ini dilakukan dengan menggunakan karbon sehngga partikel yang tidak dibutuhkn bisa terserap dan terpisah dari air

4. PENGENDAPAN
Pengendapan diakukan dengan tujan supaya bahan yangtidak mudah larut bisa terpisah dari air. Proses ini dilakukan dengan cara menambahkan elektrolit

5. PENYISIHAN
Penyisihan dapat dilakuan dengan cara mengoksidsi limbah cair sehingga zatorganis beracun bisa terpisah dari air

6. MENGHILNGKANA MATERIAL ORGANIK
Pada cara penanganan limbah cair ini dilakukan dengan cara memberikan mikroorganisme supaya material organik dalam air hancur atau  hilang

7. MENGHILANGKAN ORGANISME PENYEBAB PENYAKIT
Pada proses ini, kita bisa menggunakan sinar ltravioletataupun menambahkan khlorin

8. PENGHANCURAN PARTIKEL PERUSAK
Ini perlu dilakukan untuk melindungi alat dari partiel - partikel yanng bersifat merusak


9. PENGGUNAAN KOLAM OKSIDASI
Ini merupakan metode penanganan limbah cair secara Biologi

10. PENGURANGAN LIMBAH CAIR
Jumlah limbah cair bisa dikurangi dengan cara mengefisienkan proses produksi sehingga jumlah limbah cair yang dihasilkan bisa diminimalisir 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar