Jumat, 17 Oktober 2014

Prosedur Pengolahan Limbah Plastik



Prosedur Analisa Dampak Lingkungan

Kali ini saya akan membahas menenai prosedur yang harus dilakukan mengenai suatu kejadian yang ada pada lingkungan sekitar kita, dilingkungan kita ini banyak sekali masalahyang berdampak kepada diri kita dan lingkungan kita (makhluk hidup lainnya).

Lingkungan kita akan mengalami masalah apabila masalah pada lingkungan tidak diatasi dan akan berdampak bagi seluruh makhluk hidup. Disini kita akan membahas sedikit cara yang bisa dilakukan mengenai prosedur yang harus dilakukan dengan meminimalisir suatu limbah dan mengolahnya menjadi hal yang lebih baik. Dan tidak akan berdampak berlebihan bagi lingkungan kita.



Dari alur dibawahini kurang lebih bisa diklasifikasikan beberapa sistim pengolahan limbah plastik yang bisa diolah dengan cara-cara seperti diatas berikut penjelasannya:
Perencanaan :
Memulai sesuatu dengan terencana dengan sebaik-baiknya akan menghasilkan hasil yang memuaskan, perencannan limbah plastik bagai mana cara pengolahannya, dengan bentuk seperti apa saat menolahnya, biaya yang dikeluarkan, alat atau mesin yang digunakan, dll. Sehingga kita bisa menetahui seberapa banyak keuntungan dan kerugian bisa didapat maka dalam hal ini memerlukan ketepatan memilih pengolahan agar bisa memuaskan hasilnya .
Hipotesis      :
Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah yang masih memerlukan pembuktian berdasarkan data yang telah dianalisis. Dalam metode ilmiah dan proses berpikir ilmiah, perumusan hipotesis sangat penting. Rumusan hipotesis yang jelas dapat memabntu mengarahkan pada proses selanjutnya dalam metode ilmiah. Seringkali pada saat melakukan penelitian, seorang peneliti merasa semua data sangat penting. Oleh karena itu melalui rumusan hipotesis yang baik akan memudahkan peneliti untuk mengumpulkan data yang benar-benar dibutuhkannya

Upaya Daur Ulang :
1.      Daur Ulang
Penanganan limbah plastik yang paling ideal adalah dengan mendaur ulang. Akan tetapi, hal itu tampaknya tidak mudah dijalankan. Proses daur ulang melalui tahap-tahap pengumpulan, pemisahan (sortir), pelelehan, dan pembentukan ulang. Tahapan paling sulit adalah pengumpulan dan pemisahan. Kedua tahapan ini akan lebih mudah dilakukan jika masyarakat dengan disiplin ikut berpartisipasi, yaitu ketika membuang sampah plastik. Dewasa ini, plastik yang cukup banyak didaur ulang adalah jenis HDPE dan botol-botol plastik.


2.      Incinerasi
Cara lain untuk mengatasi limbah plastik adalah dengan membakarnya pada suhu tinggi (incinerasi). Limbah plastik mempunyai nilai kalor yang tinggi, sehingga dapat digunakan sebagai sumber tenaga untuk pembangkit listrik. Beberapa pembangkit listrik menggunakan batu bara yang dicampur dengan beberapa persen ban bekas. Akan tetapi, pembakaran sebenarnya menimbulkan masalah baru, yaitu pencemaran udara. Pembakaran plastik seperti PVC menghasilkan gas HCl yang bersifat korosif. Pembakaran ban bekas menghasilkan asap hitam yang sangat pekat dan gas-gas yang bersifat korosif. Gas-gas korosif ini membuat incinerator cepat terkorosi. Polusi yang paling serius adalah dibebaskannya gas dioksin yang sangat beracun pada pembakaran senyawa yang mengandung klorin seperti PVC. Untuk itu, pembakaran harus dilakukan dengan pengontrolan yang baik untuk mengurangi polusi udara.


3.      Plastik Biodegradable
Sekitar separo dari penggunaan plastik adalah untuk kemasan. Oleh karena itu, sangat baik jika dapat dibuat plastik yang bio- atau fotodegradable. Hal itu telah diupayakan dan telah dipasarkan. Kebanyakan plastik biodegradable berbahan dasar zat tepung. Sayangnya, plastik jenis ini lebih mahal dan kelihatannya masyarakat enggan untuk membayarlebih.

Untuk mengurangi pencemaran plastik :
1. Kurangi penggunaan plastik
2. Sampah plastik harus dipisahkan dengan sampah organik, sehingga dapat didaur ulang.
3. Jangan membuang sampah plastik sembarangan.
4. Sampah plastik jangan dibakar.
Untuk menghindari bahaya keracunan akibat penggunaan plastik :
1. Gunakan kemasan makanan yang lebih aman, seperti gelas.
2. Gunakan penciuman, jika makanan/minumam bau plastik jangan digunakan.
3. Cegah penggunaan botol susu bayi dan cangkir bayi
4. Janganlah menyimpan air minum atau pun makanan dalam keadaan panas.
5. Hindari penggunaan botol plastik untuk menyimpan air minum.
6. Cegahlah memanaskan makanan yang dikemas dalam plastik
7. Bungkuslah terlebih dahulu makanan dengan daun pisang atau kertas




Kesimpulan    :
Bisa disimpulkan dari beberapa metode daur ulang plastik memiliki dampak yang besar bagi lingkungan kita ini sebaiknya memilih cara yang paling efektif dari beberapa cara pengolahan diatas. Masih banyak cara pengolahan seperti pencacah plastik dengan mendaur ulangnya menjadi produk tertentu atau dengan mengubahnya menjadi BBM dengan mengambil uap dari plastik tersbut dan melalui proses penyaringan dll. Pengolahan ini bisa anda kembangka menjadi lebih baik dengan cara anda sendiri. Semoga dampak lingkungan akibat dari limbah plastik ini bisa teratasi dan meminimalisir sampah di Indonesia.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar