Prosedur Analisa Dampak Lingkungan
Kali
ini saya akan membahas menenai prosedur yang harus dilakukan mengenai suatu
kejadian yang ada pada lingkungan sekitar kita, dilingkungan kita ini banyak
sekali masalahyang berdampak kepada diri kita dan lingkungan kita (makhluk
hidup lainnya).
Lingkungan
kita akan mengalami masalah apabila masalah pada lingkungan tidak diatasi dan
akan berdampak bagi seluruh makhluk hidup. Disini kita akan membahas sedikit
cara yang bisa dilakukan mengenai prosedur yang harus dilakukan dengan
meminimalisir suatu limbah dan mengolahnya menjadi hal yang lebih baik. Dan
tidak akan berdampak berlebihan bagi lingkungan kita.
Dari
alur dibawahini kurang lebih bisa diklasifikasikan beberapa sistim pengolahan
limbah plastik yang bisa diolah dengan cara-cara seperti diatas berikut
penjelasannya:
Perencanaan
:
Memulai
sesuatu dengan terencana dengan sebaik-baiknya akan menghasilkan hasil yang
memuaskan, perencannan limbah plastik bagai mana cara pengolahannya, dengan
bentuk seperti apa saat menolahnya, biaya yang dikeluarkan, alat atau mesin
yang digunakan, dll. Sehingga kita bisa menetahui seberapa banyak keuntungan
dan kerugian bisa didapat maka dalam hal ini memerlukan ketepatan memilih pengolahan
agar bisa memuaskan hasilnya .
Hipotesis :
Hipotesis
adalah jawaban sementara dari rumusan masalah yang masih memerlukan pembuktian
berdasarkan data yang telah dianalisis. Dalam metode ilmiah dan proses berpikir
ilmiah, perumusan hipotesis sangat penting. Rumusan hipotesis yang jelas dapat
memabntu mengarahkan pada proses selanjutnya dalam metode ilmiah. Seringkali
pada saat melakukan penelitian, seorang peneliti merasa semua data sangat
penting. Oleh karena itu melalui rumusan hipotesis yang baik akan memudahkan
peneliti untuk mengumpulkan data yang benar-benar dibutuhkannya
Upaya
Daur Ulang :
1. Daur
Ulang
Penanganan
limbah plastik yang paling ideal adalah dengan mendaur ulang. Akan tetapi, hal
itu tampaknya tidak mudah dijalankan. Proses daur ulang melalui tahap-tahap
pengumpulan, pemisahan (sortir), pelelehan, dan pembentukan ulang. Tahapan
paling sulit adalah pengumpulan dan pemisahan. Kedua tahapan ini akan lebih
mudah dilakukan jika masyarakat dengan disiplin ikut berpartisipasi, yaitu
ketika membuang sampah plastik. Dewasa ini, plastik yang cukup banyak didaur
ulang adalah jenis HDPE dan botol-botol plastik.
2. Incinerasi
Cara
lain untuk mengatasi limbah plastik adalah dengan membakarnya pada suhu tinggi
(incinerasi). Limbah plastik mempunyai nilai kalor yang tinggi, sehingga dapat
digunakan sebagai sumber tenaga untuk pembangkit listrik. Beberapa pembangkit
listrik menggunakan batu bara yang dicampur dengan beberapa persen ban bekas.
Akan tetapi, pembakaran sebenarnya menimbulkan masalah baru, yaitu pencemaran
udara. Pembakaran plastik seperti PVC menghasilkan gas HCl yang bersifat
korosif. Pembakaran ban bekas menghasilkan asap hitam yang sangat pekat dan
gas-gas yang bersifat korosif. Gas-gas korosif ini membuat incinerator cepat
terkorosi. Polusi yang paling serius adalah dibebaskannya gas dioksin yang sangat
beracun pada pembakaran senyawa yang mengandung klorin seperti PVC. Untuk itu,
pembakaran harus dilakukan dengan pengontrolan yang baik untuk mengurangi
polusi udara.
3. Plastik
Biodegradable
Sekitar
separo dari penggunaan plastik adalah untuk kemasan. Oleh karena itu, sangat
baik jika dapat dibuat plastik yang bio- atau fotodegradable. Hal itu telah
diupayakan dan telah dipasarkan. Kebanyakan plastik biodegradable berbahan
dasar zat tepung. Sayangnya, plastik jenis ini lebih mahal dan kelihatannya masyarakat
enggan untuk membayarlebih.
Untuk
mengurangi pencemaran plastik :
1. Kurangi penggunaan plastik
2. Sampah plastik harus dipisahkan dengan sampah organik, sehingga dapat didaur ulang.
3. Jangan membuang sampah plastik sembarangan.
4. Sampah plastik jangan dibakar.
Untuk menghindari bahaya keracunan akibat penggunaan plastik :
1. Gunakan kemasan makanan yang lebih aman, seperti gelas.
2. Gunakan penciuman, jika makanan/minumam bau plastik jangan digunakan.
3. Cegah penggunaan botol susu bayi dan cangkir bayi
1. Kurangi penggunaan plastik
2. Sampah plastik harus dipisahkan dengan sampah organik, sehingga dapat didaur ulang.
3. Jangan membuang sampah plastik sembarangan.
4. Sampah plastik jangan dibakar.
Untuk menghindari bahaya keracunan akibat penggunaan plastik :
1. Gunakan kemasan makanan yang lebih aman, seperti gelas.
2. Gunakan penciuman, jika makanan/minumam bau plastik jangan digunakan.
3. Cegah penggunaan botol susu bayi dan cangkir bayi
4.
Janganlah menyimpan air minum atau pun makanan dalam keadaan panas.
5. Hindari penggunaan botol plastik untuk menyimpan air minum.
5. Hindari penggunaan botol plastik untuk menyimpan air minum.
6.
Cegahlah memanaskan makanan yang dikemas dalam plastik
7.
Bungkuslah terlebih dahulu makanan dengan daun pisang atau kertas
Kesimpulan
:
Bisa
disimpulkan dari beberapa metode daur ulang plastik memiliki dampak yang besar
bagi lingkungan kita ini sebaiknya memilih cara yang paling efektif dari
beberapa cara pengolahan diatas. Masih banyak cara pengolahan seperti pencacah
plastik dengan mendaur ulangnya menjadi produk tertentu atau dengan mengubahnya
menjadi BBM dengan mengambil uap dari plastik tersbut dan melalui proses
penyaringan dll. Pengolahan ini bisa anda kembangka menjadi lebih baik dengan
cara anda sendiri. Semoga dampak lingkungan akibat dari limbah plastik ini bisa
teratasi dan meminimalisir sampah di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar